top of page

Solar Chapter dan Pemerintah Provinsi NTT Perkuat Kolaborasi Menuju Merdeka Air

  • Writer: Solar Chapter
    Solar Chapter
  • Sep 11
  • 2 min read

Updated: Sep 14

ree

Provinsi Nusa Tenggara Timur masih menghadapi tantangan serius dalam hal akses air bersih. Banyak keluarga harus menempuh jarak berkilo-kilo meter untuk mendapatkan air, sementara infrastruktur yang ada belum mampu menjawab kebutuhan sehari-hari. Menurut laporan Katadata.co.id (2023), cakupan akses sanitasi layak di NTT baru menyentuh angka 73,7 persen, menempatkan provinsi ini di urutan keempat terbawah dari 34 provinsi di Indonesia. Fakta tersebut menunjukkan bahwa ribuan keluarga masih kesulitan memenuhi kebutuhan dasar air bersih setiap harinya.

Sejak berdiri pada 2017, Solar Chapter hadir sebagai organisasi nirlaba untuk menjawab tantangan tersebut. Kami berfokus pada penyediaan air berbasis energi terbarukan, telah membangun berbagai sistem air bersih bertenaga surya di desa-desa terpencil di NTT. Model pengelolaan yang dikembangkan Solar Chapter mengedepankan pemberdayaan komunitas, di mana warga desa dilibatkan secara penuh sejak tahap perencanaan, pembangunan, hingga perawatan. Pendekatan ini menciptakan rasa kepemilikan dan memastikan keberlanjutan sistem air hingga lintas generasi. 

Dalam dua kali pertemuan dengan Gubernur NTT, Solar Chapter menegaskan pentingnya sinergi antara program kami dan kebijakan pemerintah daerah. Pada audiensi pertama, Kamis (3/7/25), kami memperkenalkan program sekaligus membuka peluang kolaborasi. Koordinator Lapangan Solar Chapter, Yoga Nahak, menyampaikan target seratus desa merdeka air pada 2030. Target ini mendapat sambutan positif dari Gubernur Emanuel Melkiades Laka Lena, yang menegaskan bahwa perluasan akses air bersih sejalan dengan prioritas program pemerintah daerah dalam percepatan penurunan angka stunting di NTT.

Audiensi kedua digelar pada Jumat (22/8/25) di ruang kerja Gubernur bersama Kepala Dinas PUPR, Benyamin Nahak. Pertemuan ini menjadi langkah penting dalam menyelaraskan upaya menghadirkan solusi air bersih berkelanjutan antara Solar Chapter, desa, dan PUPR. Kolaborasi ini menyoroti Mengalir.co bersama Bapperida NTT untuk pemetaan krisis air berbasis data dan partisipasi masyarakat, serta Solar Champions Learning Center bersama Kemendes sebagai pusat pelatihan untuk memastikan pemeliharaan program air.

Dampak nyata mulai terlihat di lapangan. Salah satu capaian penting adalah keberhasilan implementasi di Desa Tublopo, Kabupaten Timor Tengah Utara, yang selesai tepat sehari sebelum Hari Kemerdekaan 16 Agustus 2025. Bagi warga desa, air bersih membawa perubahan besar, mama-mama kini bisa berkebun tanpa harus meninggalkan rumah berjam-jam, anak-anak tidak lagi berjalan jauh memikul jeriken, dan keluarga dapat lebih sehat serta produktif.

Founder Solar Chapter, Mustika Wijaya, menyampaikan bahwa dari sepuluh desa target implementasi tahun ini, Desa Tublopo di Kabupaten Timor Tengah Utara telah berhasil direalisasikan tepat  sehari sebelum Hari Kemerdekaan, 16 Agustus 2025. 

Air bersih bukan sekadar fasilitas, tetapi hak dasar masyarakat yang harus dijamin keberlanjutannya. Kami percaya, melalui kolaborasi dengan Pemerintah Provinsi NTT, program ini akan mampu bertahan dan mengalir sampai anak cucu” ujar Mustika.

Bagi Solar Chapter, keberlanjutan tidak diukur dari berapa banyak pompa air yang berhasil dibangun, melainkan sejauh mana masyarakat mampu melanjutkan, merawat, dan merasa memiliki sistem tersebut. Dengan energi terbarukan, dukungan komunitas, serta kolaborasi lintas pihak, cita-cita menuju NTT merdeka air dapat lebih cepat tercapai. 


 
 
 

Comments


Read more stories of how water changes lives

bottom of page